Inginku jadi Humaira


"Ya Humaira.. Si pipi merah merona merah jambu.."

Pantaskah aku mendengar romantisnya dipanggil Humaira oleh suamiku
Seperti Rasulullah memanggil kesayangannya Aisyah RA
Yang lalu membuatnya salah tingkah dan malu
Tetapi telingaku terlalu kotor untuk mendengarnya
Karena yang kupunya adalah telinga yang masih sering mendengarkan maksiat

"Ya Humaira.."
Pantaskah aku merasakan teduh suamiku mencium keningku dengan lembut
Seperti Rasulullah yang senantiasa mencium kening istrinya
Setiap kali Beliau hendak pergi ke masjid
Tetapi, kening di wajahku ini terlalu suram untuk dicium
Karena saking seringnya ku pamerkan kesana kemari
Ku makeupi itu ini

"Ya Humaira.."
Pantaskah aku dimanja dan dicubit hidungnya dengan mesra
Seperti Rasulullah mencubit mesra hidung Aisyah ketika ia cemberut
Seraya didoakan agar terbit senyum mungil dibibir istrinya
Tetapi lagi lagi
Amarah di wajahku seringkali masih tampak garang
Yang memandangnya saja mungkin mengira aku mengajak perang

"Ya Humaira.."
Pantaskah aku merasakan disayang-sayang dan diberi rasa aman
Seperti Rasulullah yang melindungi istrinya dari bahaya yang mengancam
Tetapi aku sering lupa
Aurat yang harus kulindungi sendiri saja masih sering ku pamerkan

"Ya Humaira" lembut ku dengar sebutanmu
Aku mau, aku mau
Tapi siapa aku ??
Wahai diri sendiri yang kusayangi
Sekarang hijrahlah
Gantilah maksiat yang sering kau dengar dengan lantunan ayat Al Qur'an
Dengan nasihat dan dakwah islam
Dengarkan, renungkan !
Gantilah makeup tebalmu dengan siraman bening air wudhu
Lalu keningmu, sujudkan, khusyukkan !
Gantilah amarah diwajahmu dengan Istighfar, renungkan, dzikirkan !
Gantilah pakaian tubuhmu dengan sopan
Hijabkan, Prinsipkan, Teguhkan !

Komentar